Alasan Laki-laki Malas Foreplay
3 min read
Alasan Laki-laki Malas Foreplay
Malas foreplay kadang dialami oleh para laki-laki. Berikut 7 alasan mengapa tak sedikit pria lebih memilih melewatkan foreplay dan maunya segera ke ‘Menu primer’.
Bagi kebanyakan perempuan, ini pasti jadi berita buruk. Mengapa? Sebab umumnya perempuan bahagia dan sangaaat nikmati sesi foreplay. Sesi ini, tak sekedar dimanfaatkan lebih dari satu besar orang untuk menghasilkan pelumas alami, juga untuk mempersiapkan mental dan hati.
Terkecuali kata lebih dari satu laki-laki, analoginya layaknya ini: Kamu idamkan berkunjung ke konser musik spesiļ¬k untuk lihat satu band favorit, namun sebelum hingga ke band favorit, Kamu perlu tunggu kurang lebih 1-2 jam sebab tersedia lebih dari satu band lain yang tampil. Malas kan kadang-kadang? Tidak gara-gara Kamu nggak puas mirip band-band yang main sebelum band favorit, namun gara-gara tujuan di sana adalah demi the one and only, band favorit Kamu!
Argumen ini terdengar agak menjengkelkan? Kemungkinan. Namun Mommies mesti ingat, laki-laki tersebut makhluk visual. Mereka memuja ‘Pemandangan latif’. Menjadi, kadang sementara memang tersedia moment ketika dia merasa Foreplay nggak dibutuhkan dikarenakan baginya, menonton tubuh seksi Kamu aja telah lebih berasal dari memadai.
Berikut alasan laki-laki puas malas Foreplay.
1. Kita nggak benci Foreplay. Kita cuman nggak tergila-gila Foreplay.
Untuk laki-laki, Foreplay tersebut oke jikalau kala, daerah, dan dosisnya disesuaikan dan bukan hiperbola. Lebih dari satu menit berciuman dan saling membelai untuk pemanasan masih berterima. Tetapi lebih berasal dari tersebut, layaknya handjob yang bikin pegal dan panjang, fellatio, atau cunnilingus, duh, no thank you. Mereka risi nggak akan punyai tenaga ulang untuk mampu nikmati bagian intinya.
2. Takut kehilangan birahi
Segudang laki-laki takut kehilangan birahi. Perasaan takut tersebut mendominasi pikiran mereka selama tengah jalankan interaksi seks dan membawa dampak mereka sahih-sahih sibuk bersama dengan pikiran mereka sendiri. Kecuali laki-laki takut kehilangan birahi, mereka terkadang cenderung terburu-buru pas melaksanakan interaksi intim, melewatkan Foreplay, atau membawa dampak sesi tersebut super singkat. Mereka sibuk memikirkan cara menjaga ereksinya.
3. Foreplay memang mengasyikkan namun nggak vital
Bagi berlimpah pasangan, Foreplay jadi wahana untuk saling membiasakan diri bersama tubuhnya sendiri dan tubuh pasangannya. Foreplay juga menunjang pasangan untuk menemukan kenyamanan di spot-spot eksklusif dan juga batasan-batasan yang disepakati dengan. Tetapi bagi lebih dari satu laki-laki, Foreplay malah mereka anggap bukan signifikan dan menimbulkan perasaan canggung yang nggak tersedia obatnya.
4. Membosankan gara-gara terasa telah diatur
Yes, laki-laki yang bukan menyukai dan malas Foreplay menganggap sesi ini membosankan dikarenakan rutin dan direncanakan. Apakah Kamu mulai lihai menebak gerakan-gerakan yang akan dikerjakan pasangan? Nah, kemungkinan dikarenakan semuanya telah sanggup diprediksi di awal bersama dengan tepat bersama dengan akurasi tinggi, pria menjadi lebih bahagia melewatkan Foreplay. Jikalau ini masalahnya, sesekali melewatkannya atau mengubah urutan kemungkinan akan menopang mengusir kebosanan.
5. Nggak memberi efek apa pun
Berlimpah laki-laki yang mengaku Foreplay bukan membawa dampak kegiatan seksual mereka menjadi lebih mengasyikkan atau nggak memberi dampak apa-apa. Namun seksnya sendiri, terus mereka sukai. Hmm, tersebut yang signifikan kan, Mommies? Menjadi, jikalau kebetulan Kamu berjodoh bersama dengan pasangan yang layaknya ini, tak apa-apa melewatkan Foreplay. Tetapi, konsisten ingatkan pasangan bahwa sesekali Kamu idamkan dan butuh Foreplay.
6. Cuman siap untuk ‘Acara primer’
Lapar nggak lapar, kemungkinan Kamu adalah style orang yang lebih senang melewatkan makanan pembuka dan segera menginginkan menyantap hidangan primer. It’S okay. Faktanya, laki-laki memang sanggup bersama terlalu enteng terangsang (Jika jikalau ia mengalami situasi-keadaan kebugaran eksklusif). Selama Kamu sadar apa yang paling baik untuk kondisi berdua, jalankan dan nikmatilah.
Menjadi, selama Kamu puas bersama kehidupan seks Kamu dan tersedia atau bukan adanya Foreplay nggak memberi efek besar, maka santai saja. Kehidupan seks tiap-tiap orang amat bervariasi. Menjadi apa yang berhasil untuk satu laki-laki bisa saja bukan cocok buat pria yang lainnya.
cover: Image by jcomp on Freepik