December 3, 2023

JurnalKreatif.com

Menciptakan Dengan Hati

Craniosynostosis pada Bayi

3 min read
Craniosynostosis pada Bayi

Craniosynostosis pada Bayi

Craniosynostosis, suasana di mana ketika bayi lahir, ubun-ubunnya menutup lebih cepat. Seberapa bahayakah situasi ini?

Craniosynostosis adalah suatu situasi stigma lahir, di mana kepala bayi berkembang bersama bukan normal dan membawa dampak bentuk kepalanya tampak bukan paripurna. Knowledge berasal dari Cdc membuktikan bahwa di Amerika Perkumpulan setidaknya tersedia 1 berasal dari 2,500 bayi yang lahir bersama suasana craniosynostosis. Situasi ini dialami juga oleh tidak benar satu momfluencer, @Namiramonda, yang ia ceritakan Di sini. Bagaimana keadaan ini mampu merubah pertumbuhan anak dan apa yang kudu dikerjakan ketika anak mengalaminya? Simak penjelasannya berikut ini.

craniosynostosis, ubun-ubun tertutup semenjak lahir

Normalnya, tulang tengkorak merupakan gabungan berasal dari lebih dari satu tulang yang dihubungkan oleh ubun-ubun, yang ketika lahir masih terus terbuka hingga bayi berusia tidak cukup lebih dua tahunan. Pas otak berkembang, ubun-ubun akan menutup dan membentuk tulang tengkorak yang padat.

Terhadap bayi bersama dengan Craniosynostosis, ubun-ubunnya menutup lebih cepat sebelum otaknya terbentuk paripurna. Akibatnya otak mendorong tulang tengkorak dan bentuk kepala bayi jadi bukan proporsional. Bila bukan ditangani, anak akan mengalami perubahan bentuk kepala dan juga paras secara permanen. Bukan sekedar tersebut, tekanan di di dalam rongga kepala sanggup meningkat dan menyebabkan situasi yang serius, layaknya kebutaan sampai kematian.

faktor pemicu anak mengalami craniosynostosis

Dilansir Klikdokter.Com, craniosynostosis dibedakan jadi dua model, yaitu:

  • Non-Sindromik, bukan disertai stigma lahir lainnya dan umumnya bukan diketahui penyebabnya.
  • Sindromik, disebabkan beraneka sindrom yang umumnya timbul implikasi kelainan genetik.
  • Tentang penyebabnya, craniosynostosis mampu berjalan implikasi:

  • Kelainan darah yang mengakibatkan hyperplasia sumsum tulang, layaknya sickle cell dan thalassemia
  • Perkembangan otak yang tidak cukup (Mikrosefali)
  • Berdasarkan laporan CDC tentang hasil belajar penelitian berkaitan faktor yang menambah mungkin miliki bayi bersama dengan craniosynostosis, ditemukan bahwa:

  • Ibu yang mengalami penyakit tiroid kala hamil mempunyai peluang lebih tinggi melahirkan bayi bersama craniosynostosis dibandingkan bersama yang bukan punyai penyakit tiroid.
  • Wanita yang memakai obat-obatan eksklusif, layaknya clomiphene citrate (Obat kesuburan) sebelum maupun di awal kehamilan lebih bisa saja punya bayi bersama craniosynostosis, dibandingkan bersama dengan wanita yang bukan memakai obat itu.
  • gejala craniosynostosis

    Kelainan tulang kepala ini biasanya disertai gejala, layaknya:

  • Bentuk kepala yang abnormal.
  • Adanya garis keras sepanjang tempat sutura atau ubun-ubun tampak telah tertutup, bukan tersedia bagian yang terasa lunak.
  • Perkembangan kepala bayi bukan proporsional bersama perkembangan tubuhnya.
  • Peningkatan ICP (Intracranial pressure) atau tekanan didalam tengkorak, biasanya disertai nyeri kepala, gangguan penglihatan, penurunan kemampuan akademik anak secara tiba-tiba, dan muntah.
  • penaksiran craniosynostosis

    Inspeksi mesti dijalankan oleh dokter untuk menemukan adanya bentuk kepala yang abnormal. Terhadap umumnya, begitu bayi lahir, ia akan lewat proses inspeksi pertama oleh dokter anak, terhitung inspeksi fisik. Terhadap sebagian masalah craniosynostosis, dokter apalagi udah sanggup lihat adanya kelainan yang berlangsung terhadap tulang kepala begitu bayi lahir. Tak sekedar jalankan pengukuran kepala bayi, dokter juga akan lakukan inspeksi fisik untuk saksikan situasi bayi. Inspeksi lanjutan kemungkinan juga diperlukan, layaknya Ct-Scan, MRI atau rontgen untuk memastikan penaksiran.

    Penanganan craniosynostosis yang mampu dilaksanakan

    Terhadap dasarnya, penanganan craniosynostosis yang dilaksanakan berdasarkan taraf keparahan yang dialami anak. Untuk taraf keparahan gampang atau tengah, anak bukan membutuhkan pengobatan spesifik. Dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk memakai helm spesifik yang sanggup menopang memperbaiki bentuk tengkorak dan menunjang pertumbuhan otak.

    Berasal dari Childrensnational.Org, penanganan yang ditunaikan pada persoalan craniosynostosis berupa pengobatan untuk menghilangkan tekanan di di dalam kepala, memastikan adanya ruang yang memadai bagi otak untuk tumbuh dan juga mengoreksi kelainan bentuk tengkorak dan paras.

    Operasi atau pembedahan bisa dikerjakan, tentunya bersama inspeksi yang dilaksanakan sebelumnya, di mana dokter akan menilai situasi anak, apakah siap untuk laksanakan operasi. Tersedia dua tipe operasi yang sanggup dijalankan, yaitu:

  • Bedah endoskopi
  • Bedah ini boleh ditunaikan terhadap bayi di bawah usia 6 bulan. Prosedurnya biasanya memerlukan satu hari rawat inap dan bukan memerlukan transfusi darah. Sesudah mekanisme ini dilaksanakan, terapi bersama dengan helm spesifik konsisten wajib dikerjakan untuk memperbaiki bentuk tengkorak.

  • Bedah terbuka
  • Biasanya dilaksanakan terhadap bayi di atas 6 bulan. Bedah terbuka ini memerlukan tiga hingga empat hari rawat inap dan transfusi darah.

    harus diingat!

    Bentuk kepala bayi yang bukan normal bukan selalu menandakan bahwa bayi mengalami craniosynostosis, dapat saja implikasi bayi amat kerap tidur terhadap tidak benar satu sisi, tanpa berganti posisi. Bila Kamu menduga tersedia keganjilan terhadap pertumbuhan atau bentuk kepala bayi Kamu, sebaiknya langsung periksakan ke dokter.

    Mengenal Kelainan Genetik: Sindrom Treacher Collins

    3 Gangguan Pernapasan terhadap Bayi Baru Lahir

    Photo by Jimmy Conover on Unsplash

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *