Kesepakatan dengan Mantan Pengguna Narkoba

Menikahi mantan pengguna narkoba merupakan aturan berani dan penuh risiko. Tetapi Syilla dan Ryan memutuskan untuk memberi masing-masing kesempatan kedua.

Ini tidak pernikahan Syilla (Tidak sebutan sebenarnya) yang pertama. Sesudah bercerai bersama suami pertama implikasi Kdrt, ketetapan Syilla untuk Menikahi mantan pengguna narkoba menurut saya merupakan ketentuan berani dan penuh risiko. Bagaimana terkecuali nanti relaps? Haruskah bikin perjanjian pra-nikah? Bagaimana jika tersedia apa-apa ke depannya? Apa yang akan berlangsung terhadap anak-anak? Berikut ini cerita Syilla waktu memutuskan menikahi mantan pengguna narkoba.

Jujur di awal ta’aruf

“berasal dari awal kenalan memang suami udah jujur mirip saya, jika dia pernah adalah pengguna narkoba model putaw. Konsisten terang saya juga pernah mantan pengguna. Namun telah lama sekali tobat, hehehe…telah kurang lebih 6 year lebih saya nggak berhubungan serupa narkoba.” Kegagalan di pernikahan pertama menyebabkan Syilla memutuskan untuk bukan menutup-nutupi era lalunya. Bersama dengan suaminya Ryan (Tidak julukan sebenarnya), mereka berdua Saling terbuka bersama dengan tujuan menginginkan membangun tempat tinggal tangga yang lebih baik di jaman depan.

Tes HIV pernah sebelum menikahi mantan pengguna narkoba

“yang tentu saya ajak tes HIV pernah sebelum kita menikah. Ya, Meskipun cinta, wajib realistis juga. Narkoba tipe putaw tersebut paling rentan mirip Hiv, gara-gara kerap tukar menukar jarum injeksi. Biar adil, saya juga tes Hiv. Mirip-Serupa. Seluruh dijalankan serupa-serupa. Dikarenakan bagi kami berdua, ini juga tidak pernikahan pertama. Maunya pernikahan yang ini dijalani bersama niat baik berasal dari kedua belah pihak dan ujungnya kita mirip-serupa mau yang paling baik,” tambah Syilla mantap.

Bukan tersedia kompromi jika ketahuan pakai ulang

“saya telah bilang berasal dari awal, jika hingga ketahuan dia pakai kembali ketika kita menikah, bukan tersedia kompromi, akan segera saya akhiri. Saya pesan mirip dia, jikalau saya tentu paham mobilitas-gerik pengguna, dikarenakan saya, kan, pernah dulu juga. Menjadi jangan hingga tersedia yang disembunyikan, gara-gara saya tentu mengetahui,” terang Syilla. Syilla pun mengaku bukan takut kecuali suami akan relaps ulang, dikarenakan tak sekedar dia mampu mengenali tanda-tandanya, dia juga saksikan niat baik berasal dari Ryan. Dan nggak tersedia yang sanggup memperkirakan jaman depan, kan? Insha Allah bersama niat baik, seluruh dapat berlangsung bersama baik juga atas seizin Allah Swt.

Kontrol ketat di dalam pergaulan

syilla paham persis bahwa pergaulan adalah pemicu pertama seorang mantan pengguna untuk relaps ulang. Karena itu Syilla konsisten minta diizinkan untuk mengontrol pergaulan Ryan, suaminya. Kontrol ini Terhitung cek komunikasi di Smartphone. Mulai berasal dari email, whatsapp, pesan masuk, sampai inbox media sosial.

“Nggak hingga pasang tracking di handphone dia, sih, hahahaha..tetapi tiap malam, pulang berasal dari kantor, saya buka handphonenya. Saya nggak izinkan dia bergaul ulang bersama teman-temannya yang pernah. Sudahlah, putuskan komunikasi. Apalagi untuk bergaul di media sosial pun nggak saya izinkan. Block aja! Saya mengetahui, sih, jikalau kegiatan kontrol ini sebabkan saya juga kudu terbuka serupa dia.

Saya pun bebaskan Ryan untuk cek handphone saya. Nggak saya kasih Password, meskipun dia ngecek juga nggak terang-terangan hahaha,” menyadari Syilla. Syilla dan Ryan serupa-mirip Berusaha untuk berlimpah membatasi pergaulan yang bukan mesti. Dan tiap-tiap tersedia pas kosong, diusahakan lebih berlimpah dihabiskan bersama dengan keluarga.

Berasal dari Syilla dan Ryan, kami dapat studi bahwa seluruh orang punyai kesempatan kedua untuk mampu menjadi lebih baik. Tinggal kitanya mau melakukannya atau bukan. Menikhi mantan pengguna narkoba, sebabkan Syilla tak semata-mata mengimbuhkan Ryan, tetapi juga dirinya kesempatan kedua untuk sanggup hidup lebih baik kembali.

tonton: Kenali Toxic People di Di dalam Hidup Kami