December 5, 2023

JurnalKreatif.com

Menciptakan Dengan Hati

Skill Anak Sebelum Kindergarten

4 min read
Skill Anak Sebelum Kindergarten

Skill Anak Sebelum Kindergarten

Si kecil mau masuk taman kanak-kanak? Cek pernah di sini, apakah si kecil udah miliki 8 skill yang kudu dimiliki anak sebelum masuk kindergarten.

Sementara membaca delapan kemampuan di bawah ini, mommies juga kudu mengingat – pertumbuhan tiap anak berbeda. Misalnya anak A, telah sanggup mengenali huruf dan angka lebih awal, tetapi bukan bersama dengan anak B. Namun si B sanggup menguasai konsep pas.

Menjadi tak wajib berkecil hati, ketika mendapati si kecil belum sahih-sahih menguasai Skill Eksklusif. Poinnya tiap-tiap anak akan mencapai lebih dari satu Milestone di usia yang berbeda. Dan mereka miliki keistimewaan masing-masing, kenali lalu bimbing mereka untuk mengasahnya.

Tetapi, terus dipantau ya, mom. Apakah masih didalam batas kewajaran, jikalau bukan langsung konsultasi ke ahli. Nah, silakan dicek delapan Skill yang harus dimiliki anak sebelum masuk kindergarten.

1. Bicara bersama dengan sadar

Kemampuan ini akan menopang anak lebih yakin diri berbicara bersama siapa pun di sekolah. Juga mendukung guru sadar, apakah anak dapat menyerap materi yang disampaikan. Keterampilan komunikasi juga menunjang anak berinteraksi sosial. Membangun interaksi lebih kuat bersama dengan teman sebayanya, dan komunitas lainnya di lingkungan sekolah.

Kalau si kecil belum maksimal menguasai beraneka kosakata, bingung ketika diberikan petunjuk, belum berani mengajukan pertanyaan layaknya anak-anak lain yang seusianya, jangan panik, ya. menurut American Speech-Language-Hearing Association, gangguan bahasa di termin prasekolah memadai generik berjalan. Pastikan mommies berbicara bersama dengan pakar terapi wicara untuk memperoleh masukan bagaimana cara mendukung si kecil.

2. Paham pertanyaan

Berarti bagi si kecil untuk paham bagaimana menanggapi pertanyaan dan bertanya. Hal ini akan berdampak segera, terhadap proses studi mengajar. Akan mendorong aspek kreativitasnya.

Mommies sanggup menstimulasi bersama cara mengajukan pertanyaan yang benar-benar dasar mengenai hal-hal yang dekat bersama anak (Usia 2-4 tahunan). Misalnya mengajukan pertanyaan yang memiliki kandungan kata tanya: Siapa? Apa? Kapan? Mengapa? Di mana? dan Bagaimana?

3. Mengenali angka dan huruf

Ini bukan mutlak anak kudu menguasai seluruh huruf. Setidaknya menyadari lebih dari satu huruf, misalnya sebutan mereka sendiri. Saat tersebut, terhadap selagi mereka di taman kanak-kanak, sebaiknya anak telah dapat berhitung 1-10. Lalu berproses, di usia tiga sampai empat tahunan, si kecil mulai dapat menulis angka satu hingga lima.

Mommies sanggup menopang si kecil mengembangkan keterampilan ini bersama dengan konsep permainan. Contohnya, minta tolong mereka untuk mengumpulkan sejumlah mainan bersama dengan rona eksklusif. Atau sanggup juga tantang mereka untuk mengidentifikasi angka satu digit selagi mereka memirsa angka terhadap jam atau benda-benda lainnya di tempat tinggal.

4. Tahu konsep “Sementara”

Sebelum dapat mengidentifikasi pas bersama membaca jam, anak sebaiknya studi konsep selagi layaknya: “Sekarang”, “Sebelumnya”, “Langsung”, “Nanti”, “Kemarin,” “Besok,” dan seterusnya.

Terhadap usia taman kanak-kanak, anak cenderung mengenakan moment untuk menandai berlalunya sementara. Akibatnya, mereka kemungkinan belum dapat memberi menyadari mommies sementara di jam atau mengingat hari-hari di dalam seminggu. Tapi, mereka akan ingat bahwa mereka akan pergi ke kebun binatang besok atau bahwa mereka mengunjungi nenek mereka minggu lalu. Selama anak Kamu menandai sementara bersama dengan cara yang secara pribadi signifikan, bukan tersedia yang harus dikhawatirkan. Untuk melancarkan si kecil paham konsep kala, bantu mereka bersama dengan menyertakan surat keterangan pas lebih kerap, di sedang percakapan mommies bersama dengan mereka.

5. Sanggup bercerita

Anak bisa menceritakan suatu cerita simple. Sanggup cerita apa saja disesuaikan taraf pemahaman mereka, yang signifikan punyai permulaan, pertengahan dan akhir yang mampu dimengerti. Kemampuan bercerita akan melatih kemampuan anak berbicara di depan orang pas anak masuk kindergarten. Untuk rekanan bersama dengan mommies, nantinya mampu mendorong mereka untuk bercerita perihal hari-hari mereka di sekolah atau momen lainnya.

6. Kenali pola

Kemampuan ini untuk mendukung anak tahu konsep matematikan dasar. Sosialisasi pola juga simple, kok. Layaknya mengenali dua bentuk berulang secara berurutan. Tidak cuman tersebut dapat diterapkan ke kesibukan sehari-hari – menggosok gigi sebelum tidur, lantas besok paginya lagi bersiap, mandi dan gosok gigi untuk sekolah. Untuk mendukung anak studi mengenali pola, mommies sanggup berlatih menyebabkan pola berulang yang simple. Kenakan Lego misalnya, atau mainan lain yang miliki lebih dari satu bentuk yang berbeda di dalam jumlah eksklusif.

7. Matematika dasar

Keliru satunya adalah anak jelas konsep One-To-One ratios. Artinya ketika mendengar angka lima, si kecil bisa kenakan berita tersebut untuk memilih obyek. Tak hanya tersebut kemampuan menyortir, membedakan beraneka model obyek, adalah keterampilan dasar matematikan lainnya. Contohnya mengajak si kecil untuk mengurutkan obyek berwarna ke didalam wadah yang berbeda.

8. Motorik halus

Bukan perlu segera sanggup pegang pensil dan menulis juga, kok, mom. Minimal keterampilan motorik halus yang dibutuhkan, misalnya mengambil pensil atau alat tulis lainnya. Sehabis tersebut menyebabkan tanda apapun di selembar kertas.

Terkecuali si kecil kesulitan menguasai keterampilan ini, the National Association for the Education of Young Children, Amerika Perkumpulan merekomendasikan untuk menstimulasi anak mengembangkan koordinasi otot anak bersama dengan kegiatan sehari-hati. Bantu si kecil kenakan benda sebagai alat, misalnya bersama dengan peralatan makan atau melukis. Tak cuman tersebut, menuangkan jus mampu mendukung anak-anak berlatih mempertahankan kestabilan tangan, waktu Play-Doh dan tanah liat menolong anak-anak memperkuat otot-otot tangan mereka.

Anak Masuk Playgroup, Mesti atau Bukan?

Usia Ideal Anak Studi Menulis & Membaca

Artikel ini diadaptasi berasal dari sini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *